Friday 18 September 2015

Synopsis Movie : One Litre of Tears

CouPLE IsLAmiC, HUU..huu..uu!! ETIKA ANTARA IKHWAN DAN AKHWAT pergaulan antara lawan jenis ; Di bawah ini diuraikan beberapa aturan Islam berkaitan dengan masalah pergaulan IKHWAN - AKHWAT, antara lain : Menjaga Pandangan ; QS. An-Nur : 30-31 “Tidaklah seorang Muslim sedang melihat keindahan wanita kemudian ia menundukkan pandangannya, kecuali Allah akan menggantinya dengan ibadah yang ia dapatkan kemanisannya.” (HR. Ahmad) “Semua mata pada hari kiamat akan menangis, kecuali mata yang menundukkan atas apa yang diharamkan oleh Allah, mata yang terjaga di jalan Allah dan mata yang menangis karena takut kepada Allah.” (HR. Ibnu Abi Dunya) Menutup Aurat secara Sempurna QS. Al-Ahzab : 59, QS.An- Nur : 31 “Hai Asma, sesungguhnya perempuan itu apabila telah sampai umur/dewasa, maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini. Rasulullah berkata sambil menunjukkan kepada muka dan telapak tangan hingga peregelangannya sendiri.” (HR. Abu Dawud dan Aisyah) ”Dari Abu sa’id RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “Seorang laki-laki tidak boleh melihat aurat sesama lelaki, begitu pula seorang perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan. Seorang laki-laki tidak boleh bersentuhan kulit sesama lelaki dalam satu selimut, begitu pula seorang perempuan tidak boleh bersentuhan kulit dengan sesama perempuan dalam satu selimut.” (HR. Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadhush Shalihin) Bagi wanita diperintahkan untuk tidak berlembut-lembut suara dihadapan laki-laki bukan mahram. (QS. Al-Ahzab : 32) Dilarang bagi wanita bepergian sendirian tanpa mahramnya sejauh perjalanan satu hari. “ Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Tidak halal bagi seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian yang memakan waktu sehari semalam kecuali bersama mahramnya.” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin) Dilarang “berkhalwat” (berdua-duaan antara pria dan wanita) “Dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “janganlah sekali-kali salah seorang diantara kalian bersunyi-sunyi dengan perempuan, kecuali disertai muhrimnya.” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin) Laki-laki dilarang berhias menyerupai perempuan, juga sebaliknya. “Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata : “Rasulullah SAW mwlaknat kaum laki-laki yang suka menyerupai kaum wanita dan melaknat kaum wanita yang suka menyerupai kaum laki-laki.” (HR. Bukhari dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin) Haram kaum lelaki memandang kaum wanita yang bukan mahramnya; Dalam fasal ini dijelaskan tentang diharamkannya kaum lelaki memandang kaum wanita yang bukan muhrimnya. Begitu pula sebaliknya, yakni keharaman kaum wanita memperhatikan kaum lelaki yang bukan muhrimnya. Tersebut dalam firman Allah dalam surat Al ahzab, : “Apa bila kamu meminta sesuatu kepada mereka maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan bagi hati mereka”. Dalam surat An Nuur ayat 30 di jelaskan: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman :”Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu lebih suci begi mereka”; Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. Rasulullah S.A.W bersabda: ”Pandangan mata itu merupakan panah beracun dari panah Iblis. Barang siapa meninggalkannya karena takut Allah S.W.T, maka Allah memberinya keimanan yang mana ia akan memperoleh kemanisannya didalam hati”. Nabi Isa as bersabda: “Takutlah kamu. peliharalah dirimu dari memperhatikan. Karena sesungguhnya memperhatikan itu menumbuhkan syahwat di dalam hati. Dan cukuplah syahwat itu menjadi fitnah”. Sa’ad bin jubair mengatakan hanyalah fitnah yang menimpa Nabi Daud As adalah di sebabkan pandangan beliau. Nabi Daud bersabda kepada putera beliau Nabi Sulaiman As, lebih baik berjalanlah di belakang macan dan Harimau, janganlah berjalan di belakang perempuan. Mujahid mengatakan, apabila seorang perempuan mengahadap ke muka maka Iblis duduk di bagian kepalanya. Lalu Iblis memperindah diri perempuan itu yang di peruntukkan bagi orang yang memperhatikannya. Kalau seorang perempuan berbalik menghadap kebelakang maka Iblis duduk di pantatnya. Lalu Iblis memperindah perempuan itu yang di peruntukkan bagi orang yang memperhatikannya. Seorang bertanya kepada Nabi Isa As, Apa permulaan yang menyebabkan orang berzina?. Beliau bersabda :Yaitu akibat memperhatikan perempuan dan memperhatikan dirinya. Al Fudhail mengatakan, Iblis berkata bahwa pandangan yang di lepaskan pada suatu perkara yang tidak halal itu adalah merupakan panahku yang sudah tua dan busurku yang tak pernah luput jika aku pergunakan. Tersebut dalam sya’ir: Segala sesuatu yang baru terjadi Permulaannya dari pandangan Nyala api yang besar Permulaannya dari pelatuk yang kecil Orang yang mempermainkan mata Sangat di khawatirkan akibatnya Berapa banyak pandangan Yang masuk dan bekerja dalam hati Bagaikan anak panah yang dilepas busur dan tali Orang yang memperhatikan Perkara yang membahayakan Akan menyenangkan orang yang mempunyai kekhawatiran Tetapi kalau akhirnya mencelakakan Itu tidak membahayakan Ummu salamah Ra mengatakan bahwa Ibnu Ummi maktum meminta izin kepada Rasulullah S.A.W. Saat itu aku dam maimunah Ra duduk bersama, maka Rasulullah bersabda: ”Bertakbirlah kalian “. Kami menimpali:” Bukankah dia orang buta yang tidak dapat memandang kami?”. Rasulullah bersabda:” Apa kalian tidak dapat melihatnya juga ?”. Rasulullah S.A.W mengingatkan : “Allah melaknat orang yang dipandang dan orang yang dipandangi (membalas pandangan). Bagi perempuan yang beriman pada Allah, tidak dibenarkan memperlihatkan diri pada setiap orang asing, karena yang tidak terikat oleh pernikahan atau muhrim karena nasab atau sesusuan. Demikian pula orang lelaki tidak dibenarkan memperhatikan kaum wanita, sebaliknya kaum wanita balas memperhatikan pandangannya. Sebagaimana kaum lelaki menundukkan pandangannya kepada kaum wanita, maka menjadi kewajiban pula kaum wanita menundukkan pandangan mata terhadap kaum lelaki. Pendapat itu sebagaimana di tekankan oleh Ibnu Hajar dalam kitab AZ ZAWAJIR. Tidak pula diperbolehkan lelaki bermusafahah (bersalaman) dengan perempuan yang bukan muhrim. Larangan ini berlaku juga pada perbuatan saling memberikan. Sebab itu perkara yang di haramkan memandangnya diharamkan pula memegangnya. Mengingat dengan cara memegangnya itu ia dapat merasakan kelezatan. Hal ini didasarkan pada dalil bahwa, kalau orang berpuasa lalu berpegangan dengan lawan jenisnya yang menyebabkan inzal (keluar mani), maka puasanya batal. Tetapi kalau keluarnya mani disebabkan oleh pandangan, puasanya tidak batal. Demikian menurut penjelasan kitab An Nihayah. Diriwayatkan oleh Thabrani di dalam kitab Al Kabir dari mu’qal bin Yasar bahwa, salah seorang di antaramu yang di lukai kepalanya oleh jarum, itu lebih baik dari pada memegang perempuan yang tidak dihalalkan untuknya. Rasulullah S.A.W memperingatkan : “Takutlah kalian terhadap fitnah dunia dan fitnah kaum wanita. Sebab permulaan fitnah yang menimpa bani isra-il itu adalah kaum wanita”. Rasulullah S.A.W bersabda: “Dan setelah masaku tidak ada fitnah yang lebih membahayakan terhadap kaum lelaki ketimbang fitnah akibat perempuan”. Tak boleh duduk berduaan di tempat sunyi; Tersebut dalam riwayat bahwa Rasulullah S.A.W bersabda : ”Takutlah kamu dari menyepi (berduaan) dengan perempuan. Demi Dzat yang diriku berada dalam kekuasaanNYA, tidaklah orang lelaki yang menyepi bersama dengan orang perempuan (yakni berpacaran), kecuali syetan menyusup di antara mereka berdua. Sungguh seorang yang berdesak desakkan dengan babi yang berlepotan lumpur itu jauh lebih baik dari pada berdesak desakkan (bersenggolan) dengan pundak perempuan yang tidak halal baginya”. Rasulullah S.A.W bersabda:”Orang perempuan itu merupakan jerat-jeratnya syethan (yakni perangkapnya), dan kalaulah bukan karena syahwat, tentu kaum wanita tidak akan menguasai (menundukkan) kaum lelaki”. (al hadits) Ada pepatah mengatakan Apabila kelamin lelaki bangkit maka hilanglah sepertiga akalnya

Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) : http://ow.ly/KNICZ
CouPLE IsLAmiC, HUU..huu..uu!! ETIKA ANTARA IKHWAN DAN AKHWAT pergaulan antara lawan jenis ; Di bawah ini diuraikan beberapa aturan Islam berkaitan dengan masalah pergaulan IKHWAN - AKHWAT, antara lain : Menjaga Pandangan ; QS. An-Nur : 30-31 “Tidaklah seorang Muslim sedang melihat keindahan wanita kemudian ia menundukkan pandangannya, kecuali Allah akan menggantinya dengan ibadah yang ia dapatkan kemanisannya.” (HR. Ahmad) “Semua mata pada hari kiamat akan menangis, kecuali mata yang menundukkan atas apa yang diharamkan oleh Allah, mata yang terjaga di jalan Allah dan mata yang menangis karena takut kepada Allah.” (HR. Ibnu Abi Dunya) Menutup Aurat secara Sempurna QS. Al-Ahzab : 59, QS.An- Nur : 31 “Hai Asma, sesungguhnya perempuan itu apabila telah sampai umur/dewasa, maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini. Rasulullah berkata sambil menunjukkan kepada muka dan telapak tangan hingga peregelangannya sendiri.” (HR. Abu Dawud dan Aisyah) ”Dari Abu sa’id RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “Seorang laki-laki tidak boleh melihat aurat sesama lelaki, begitu pula seorang perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan. Seorang laki-laki tidak boleh bersentuhan kulit sesama lelaki dalam satu selimut, begitu pula seorang perempuan tidak boleh bersentuhan kulit dengan sesama perempuan dalam satu selimut.” (HR. Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadhush Shalihin) Bagi wanita diperintahkan untuk tidak berlembut-lembut suara dihadapan laki-laki bukan mahram. (QS. Al-Ahzab : 32) Dilarang bagi wanita bepergian sendirian tanpa mahramnya sejauh perjalanan satu hari. “ Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Tidak halal bagi seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian yang memakan waktu sehari semalam kecuali bersama mahramnya.” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin) Dilarang “berkhalwat” (berdua-duaan antara pria dan wanita) “Dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “janganlah sekali-kali salah seorang diantara kalian bersunyi-sunyi dengan perempuan, kecuali disertai muhrimnya.” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin) Laki-laki dilarang berhias menyerupai perempuan, juga sebaliknya. “Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata : “Rasulullah SAW mwlaknat kaum laki-laki yang suka menyerupai kaum wanita dan melaknat kaum wanita yang suka menyerupai kaum laki-laki.” (HR. Bukhari dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin) Haram kaum lelaki memandang kaum wanita yang bukan mahramnya; Dalam fasal ini dijelaskan tentang diharamkannya kaum lelaki memandang kaum wanita yang bukan muhrimnya. Begitu pula sebaliknya, yakni keharaman kaum wanita memperhatikan kaum lelaki yang bukan muhrimnya. Tersebut dalam firman Allah dalam surat Al ahzab, : “Apa bila kamu meminta sesuatu kepada mereka maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan bagi hati mereka”. Dalam surat An Nuur ayat 30 di jelaskan: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman :”Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu lebih suci begi mereka”; Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. Rasulullah S.A.W bersabda: ”Pandangan mata itu merupakan panah beracun dari panah Iblis. Barang siapa meninggalkannya karena takut Allah S.W.T, maka Allah memberinya keimanan yang mana ia akan memperoleh kemanisannya didalam hati”. Nabi Isa as bersabda: “Takutlah kamu. peliharalah dirimu dari memperhatikan. Karena sesungguhnya memperhatikan itu menumbuhkan syahwat di dalam hati. Dan cukuplah syahwat itu menjadi fitnah”. Sa’ad bin jubair mengatakan hanyalah fitnah yang menimpa Nabi Daud As adalah di sebabkan pandangan beliau. Nabi Daud bersabda kepada putera beliau Nabi Sulaiman As, lebih baik berjalanlah di belakang macan dan Harimau, janganlah berjalan di belakang perempuan. Mujahid mengatakan, apabila seorang perempuan mengahadap ke muka maka Iblis duduk di bagian kepalanya. Lalu Iblis memperindah diri perempuan itu yang di peruntukkan bagi orang yang memperhatikannya. Kalau seorang perempuan berbalik menghadap kebelakang maka Iblis duduk di pantatnya. Lalu Iblis memperindah perempuan itu yang di peruntukkan bagi orang yang memperhatikannya. Seorang bertanya kepada Nabi Isa As, Apa permulaan yang menyebabkan orang berzina?. Beliau bersabda :Yaitu akibat memperhatikan perempuan dan memperhatikan dirinya. Al Fudhail mengatakan, Iblis berkata bahwa pandangan yang di lepaskan pada suatu perkara yang tidak halal itu adalah merupakan panahku yang sudah tua dan busurku yang tak pernah luput jika aku pergunakan. Tersebut dalam sya’ir: Segala sesuatu yang baru terjadi Permulaannya dari pandangan Nyala api yang besar Permulaannya dari pelatuk yang kecil Orang yang mempermainkan mata Sangat di khawatirkan akibatnya Berapa banyak pandangan Yang masuk dan bekerja dalam hati Bagaikan anak panah yang dilepas busur dan tali Orang yang memperhatikan Perkara yang membahayakan Akan menyenangkan orang yang mempunyai kekhawatiran Tetapi kalau akhirnya mencelakakan Itu tidak membahayakan Ummu salamah Ra mengatakan bahwa Ibnu Ummi maktum meminta izin kepada Rasulullah S.A.W. Saat itu aku dam maimunah Ra duduk bersama, maka Rasulullah bersabda: ”Bertakbirlah kalian “. Kami menimpali:” Bukankah dia orang buta yang tidak dapat memandang kami?”. Rasulullah bersabda:” Apa kalian tidak dapat melihatnya juga ?”. Rasulullah S.A.W mengingatkan : “Allah melaknat orang yang dipandang dan orang yang dipandangi (membalas pandangan). Bagi perempuan yang beriman pada Allah, tidak dibenarkan memperlihatkan diri pada setiap orang asing, karena yang tidak terikat oleh pernikahan atau muhrim karena nasab atau sesusuan. Demikian pula orang lelaki tidak dibenarkan memperhatikan kaum wanita, sebaliknya kaum wanita balas memperhatikan pandangannya. Sebagaimana kaum lelaki menundukkan pandangannya kepada kaum wanita, maka menjadi kewajiban pula kaum wanita menundukkan pandangan mata terhadap kaum lelaki. Pendapat itu sebagaimana di tekankan oleh Ibnu Hajar dalam kitab AZ ZAWAJIR. Tidak pula diperbolehkan lelaki bermusafahah (bersalaman) dengan perempuan yang bukan muhrim. Larangan ini berlaku juga pada perbuatan saling memberikan. Sebab itu perkara yang di haramkan memandangnya diharamkan pula memegangnya. Mengingat dengan cara memegangnya itu ia dapat merasakan kelezatan. Hal ini didasarkan pada dalil bahwa, kalau orang berpuasa lalu berpegangan dengan lawan jenisnya yang menyebabkan inzal (keluar mani), maka puasanya batal. Tetapi kalau keluarnya mani disebabkan oleh pandangan, puasanya tidak batal. Demikian menurut penjelasan kitab An Nihayah. Diriwayatkan oleh Thabrani di dalam kitab Al Kabir dari mu’qal bin Yasar bahwa, salah seorang di antaramu yang di lukai kepalanya oleh jarum, itu lebih baik dari pada memegang perempuan yang tidak dihalalkan untuknya. Rasulullah S.A.W memperingatkan : “Takutlah kalian terhadap fitnah dunia dan fitnah kaum wanita. Sebab permulaan fitnah yang menimpa bani isra-il itu adalah kaum wanita”. Rasulullah S.A.W bersabda: “Dan setelah masaku tidak ada fitnah yang lebih membahayakan terhadap kaum lelaki ketimbang fitnah akibat perempuan”. Tak boleh duduk berduaan di tempat sunyi; Tersebut dalam riwayat bahwa Rasulullah S.A.W bersabda : ”Takutlah kamu dari menyepi (berduaan) dengan perempuan. Demi Dzat yang diriku berada dalam kekuasaanNYA, tidaklah orang lelaki yang menyepi bersama dengan orang perempuan (yakni berpacaran), kecuali syetan menyusup di antara mereka berdua. Sungguh seorang yang berdesak desakkan dengan babi yang berlepotan lumpur itu jauh lebih baik dari pada berdesak desakkan (bersenggolan) dengan pundak perempuan yang tidak halal baginya”. Rasulullah S.A.W bersabda:”Orang perempuan itu merupakan jerat-jeratnya syethan (yakni perangkapnya), dan kalaulah bukan karena syahwat, tentu kaum wanita tidak akan menguasai (menundukkan) kaum lelaki”. (al hadits) Ada pepatah mengatakan Apabila kelamin lelaki bangkit maka hilanglah sepertiga akalnya

Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) : http://ow.ly/KNICZ
CouPLE IsLAmiC, HUU..huu..uu!! ETIKA ANTARA IKHWAN DAN AKHWAT pergaulan antara lawan jenis ; Di bawah ini diuraikan beberapa aturan Islam berkaitan dengan masalah pergaulan IKHWAN - AKHWAT, antara lain : Menjaga Pandangan ; QS. An-Nur : 30-31 “Tidaklah seorang Muslim sedang melihat keindahan wanita kemudian ia menundukkan pandangannya, kecuali Allah akan menggantinya dengan ibadah yang ia dapatkan kemanisannya.” (HR. Ahmad) “Semua mata pada hari kiamat akan menangis, kecuali mata yang menundukkan atas apa yang diharamkan oleh Allah, mata yang terjaga di jalan Allah dan mata yang menangis karena takut kepada Allah.” (HR. Ibnu Abi Dunya) Menutup Aurat secara Sempurna QS. Al-Ahzab : 59, QS.An- Nur : 31 “Hai Asma, sesungguhnya perempuan itu apabila telah sampai umur/dewasa, maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini. Rasulullah berkata sambil menunjukkan kepada muka dan telapak tangan hingga peregelangannya sendiri.” (HR. Abu Dawud dan Aisyah) ”Dari Abu sa’id RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “Seorang laki-laki tidak boleh melihat aurat sesama lelaki, begitu pula seorang perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan. Seorang laki-laki tidak boleh bersentuhan kulit sesama lelaki dalam satu selimut, begitu pula seorang perempuan tidak boleh bersentuhan kulit dengan sesama perempuan dalam satu selimut.” (HR. Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadhush Shalihin) Bagi wanita diperintahkan untuk tidak berlembut-lembut suara dihadapan laki-laki bukan mahram. (QS. Al-Ahzab : 32) Dilarang bagi wanita bepergian sendirian tanpa mahramnya sejauh perjalanan satu hari. “ Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Tidak halal bagi seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk bepergian yang memakan waktu sehari semalam kecuali bersama mahramnya.” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin) Dilarang “berkhalwat” (berdua-duaan antara pria dan wanita) “Dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “janganlah sekali-kali salah seorang diantara kalian bersunyi-sunyi dengan perempuan, kecuali disertai muhrimnya.” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin) Laki-laki dilarang berhias menyerupai perempuan, juga sebaliknya. “Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata : “Rasulullah SAW mwlaknat kaum laki-laki yang suka menyerupai kaum wanita dan melaknat kaum wanita yang suka menyerupai kaum laki-laki.” (HR. Bukhari dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin) Haram kaum lelaki memandang kaum wanita yang bukan mahramnya; Dalam fasal ini dijelaskan tentang diharamkannya kaum lelaki memandang kaum wanita yang bukan muhrimnya. Begitu pula sebaliknya, yakni keharaman kaum wanita memperhatikan kaum lelaki yang bukan muhrimnya. Tersebut dalam firman Allah dalam surat Al ahzab, : “Apa bila kamu meminta sesuatu kepada mereka maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan bagi hati mereka”. Dalam surat An Nuur ayat 30 di jelaskan: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman :”Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu lebih suci begi mereka”; Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. Rasulullah S.A.W bersabda: ”Pandangan mata itu merupakan panah beracun dari panah Iblis. Barang siapa meninggalkannya karena takut Allah S.W.T, maka Allah memberinya keimanan yang mana ia akan memperoleh kemanisannya didalam hati”. Nabi Isa as bersabda: “Takutlah kamu. peliharalah dirimu dari memperhatikan. Karena sesungguhnya memperhatikan itu menumbuhkan syahwat di dalam hati. Dan cukuplah syahwat itu menjadi fitnah”. Sa’ad bin jubair mengatakan hanyalah fitnah yang menimpa Nabi Daud As adalah di sebabkan pandangan beliau. Nabi Daud bersabda kepada putera beliau Nabi Sulaiman As, lebih baik berjalanlah di belakang macan dan Harimau, janganlah berjalan di belakang perempuan. Mujahid mengatakan, apabila seorang perempuan mengahadap ke muka maka Iblis duduk di bagian kepalanya. Lalu Iblis memperindah diri perempuan itu yang di peruntukkan bagi orang yang memperhatikannya. Kalau seorang perempuan berbalik menghadap kebelakang maka Iblis duduk di pantatnya. Lalu Iblis memperindah perempuan itu yang di peruntukkan bagi orang yang memperhatikannya. Seorang bertanya kepada Nabi Isa As, Apa permulaan yang menyebabkan orang berzina?. Beliau bersabda :Yaitu akibat memperhatikan perempuan dan memperhatikan dirinya. Al Fudhail mengatakan, Iblis berkata bahwa pandangan yang di lepaskan pada suatu perkara yang tidak halal itu adalah merupakan panahku yang sudah tua dan busurku yang tak pernah luput jika aku pergunakan. Tersebut dalam sya’ir: Segala sesuatu yang baru terjadi Permulaannya dari pandangan Nyala api yang besar Permulaannya dari pelatuk yang kecil Orang yang mempermainkan mata Sangat di khawatirkan akibatnya Berapa banyak pandangan Yang masuk dan bekerja dalam hati Bagaikan anak panah yang dilepas busur dan tali Orang yang memperhatikan Perkara yang membahayakan Akan menyenangkan orang yang mempunyai kekhawatiran Tetapi kalau akhirnya mencelakakan Itu tidak membahayakan Ummu salamah Ra mengatakan bahwa Ibnu Ummi maktum meminta izin kepada Rasulullah S.A.W. Saat itu aku dam maimunah Ra duduk bersama, maka Rasulullah bersabda: ”Bertakbirlah kalian “. Kami menimpali:” Bukankah dia orang buta yang tidak dapat memandang kami?”. Rasulullah bersabda:” Apa kalian tidak dapat melihatnya juga ?”. Rasulullah S.A.W mengingatkan : “Allah melaknat orang yang dipandang dan orang yang dipandangi (membalas pandangan). Bagi perempuan yang beriman pada Allah, tidak dibenarkan memperlihatkan diri pada setiap orang asing, karena yang tidak terikat oleh pernikahan atau muhrim karena nasab atau sesusuan. Demikian pula orang lelaki tidak dibenarkan memperhatikan kaum wanita, sebaliknya kaum wanita balas memperhatikan pandangannya. Sebagaimana kaum lelaki menundukkan pandangannya kepada kaum wanita, maka menjadi kewajiban pula kaum wanita menundukkan pandangan mata terhadap kaum lelaki. Pendapat itu sebagaimana di tekankan oleh Ibnu Hajar dalam kitab AZ ZAWAJIR. Tidak pula diperbolehkan lelaki bermusafahah (bersalaman) dengan perempuan yang bukan muhrim. Larangan ini berlaku juga pada perbuatan saling memberikan. Sebab itu perkara yang di haramkan memandangnya diharamkan pula memegangnya. Mengingat dengan cara memegangnya itu ia dapat merasakan kelezatan. Hal ini didasarkan pada dalil bahwa, kalau orang berpuasa lalu berpegangan dengan lawan jenisnya yang menyebabkan inzal (keluar mani), maka puasanya batal. Tetapi kalau keluarnya mani disebabkan oleh pandangan, puasanya tidak batal. Demikian menurut penjelasan kitab An Nihayah. Diriwayatkan oleh Thabrani di dalam kitab Al Kabir dari mu’qal bin Yasar bahwa, salah seorang di antaramu yang di lukai kepalanya oleh jarum, itu lebih baik dari pada memegang perempuan yang tidak dihalalkan untuknya. Rasulullah S.A.W memperingatkan : “Takutlah kalian terhadap fitnah dunia dan fitnah kaum wanita. Sebab permulaan fitnah yang menimpa bani isra-il itu adalah kaum wanita”. Rasulullah S.A.W bersabda: “Dan setelah masaku tidak ada fitnah yang lebih membahayakan terhadap kaum lelaki ketimbang fitnah akibat perempuan”. Tak boleh duduk berduaan di tempat sunyi; Tersebut dalam riwayat bahwa Rasulullah S.A.W bersabda : ”Takutlah kamu dari menyepi (berduaan) dengan perempuan. Demi Dzat yang diriku berada dalam kekuasaanNYA, tidaklah orang lelaki yang menyepi bersama dengan orang perempuan (yakni berpacaran), kecuali syetan menyusup di antara mereka berdua. Sungguh seorang yang berdesak desakkan dengan babi yang berlepotan lumpur itu jauh lebih baik dari pada berdesak desakkan (bersenggolan) dengan pundak perempuan yang tidak halal baginya”. Rasulullah S.A.W bersabda:”Orang perempuan itu merupakan jerat-jeratnya syethan (yakni perangkapnya), dan kalaulah bukan karena syahwat, tentu kaum wanita tidak akan menguasai (menundukkan) kaum lelaki”. (al hadits) Ada pepatah mengatakan Apabila kelamin lelaki bangkit maka hilanglah sepertiga akalnya

Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) : http://ow.ly/KNICZ
My current favourite movies : 
One Litre of Tears. 


 It wasn’t actually a movie, but it’s a serial film. The story is about a girl who infected with “Spinocellar Degeneration Disease” or what we called Ataxia. This disease is famous because it is incurable, so when you get infected, you can’t perfectly back healthy.
Before I go through the summary of the movie, I’ll tell you more about the disease so you will understand. Ataxia is a disease when your the cells on your cerebellum have degenerated and it is very connected with our movement. There isn’t any exact reason why people could have this disease. It started with falling down often, your body can’t move even if you want to move, then you can’t hold things perfectly, speak unclearly. From that, you will walk unstably and then you can’t walk anymore, you can’t talk, and it’s very hard to make even a simple move or hold a pen. Do you understand?
By the way, this story was adapted from a true story. So the film was based on the diary of Kitou Aya, a girl who died on 1988 because of this disease.
Let’s continue to the story. ^_^

(The Ikeuchi Family)

So the main character in this story is Ikeuchi Aya, and she’s 15 when the film start. Her family name was Ikeuchi, and the family had 6 member.
  1. The father, (I don’t know his name because his name wasn’t exist on the story) Ikeuchi Mizuo (I found it on google) handled a Tofu Shop called “Ikeuchi’s Tofu Shop”, and he’s an energetic father.
  2. The mother (Ikeuchi Shioka) was a very beautiful and lovely mother, and she worked as a health consultant. She always prepare some delicious food so her children could have some good nutrition.
  3. The first children was Aya-Chan, and she’s the smartest children on the family. She’s cute, nice, friendly, and also energetic but she’s careless. She passed the SHS test and enrolled Higashikou, the best school on the place where the family lived.
  4. The second children was Ikeuchi Ako, a beautiful girl whom was very different with Aya. She’s trendy and wanted to join the latest mode, and she’s not smart as her onee-chan (her sister). But she did have talent in drawing. She was always have a fight with her father, though it’s just some joke. Sometimes she could be so annoying but it’s all because she’s jealous to her onee-chan.
  5. The third children was Ikeuchi Hiroki, and he’s the only son they have. He’s still on elementary when the film started and was very good at sport.
  6. The last children is Ikeuchi Rika, and she’s the youngest and she’s the cutest girl on the family because she’s still a child. Same as Ako, she was also good at art.
Will continue later. (I have just received an important call, so let’s continue!)
So the story started when the 15 years old Aya joined the High School test, and she was late to the test because she was fallen asleep on the bus. She stopped at the next bus stop and run as fast as she could the Higashikou. Then, she was fallen down on the Bicycle park and met with Haruto Asou. Because she was already late, Haruto took him with his bicycle into the school, and they could join the exam because of acceptable reason. Then, both of them passed the test. Ikeuchi’s family was really proud of their oldest children. But Haruto actually didn’t want to join the test.
Well, then Aya became the class president and also the conductor for Higashikou Choir Competition, their song was “Sangatsu Kokonoka” (you can find the music file in this blog, I’ve already uploaded it and the text with it).
Aya’s condition started to be worse when she was fallen down again in front of her home and she was bleeding. Her mother took her to hospital and told the doctor about the things that had happened to Aya recently, when she was falling down occasionally and couldn’t hold chopsticks well. The doctor suggested her to go to Neurology Department and had some check up. A few days later, Shioka received a phone call from Dr. Mizuno (let’s called him Mizuno-sensei) to met him on the hospital. He told her that her daughter was having the “Spinocellar Degeneration Disease” and told her what would happen next to her daughter. Shioka told the doctor to never told anything yet about the disease to Aya, because she wanted her to have a perfect life before she knew about her disease.
But Aya was a smart girl, day by day, her condition became worse, and she realized that something had happened to her. She searched on the internet and finally found the answer by herself. But then, she didn’t want her parents knew that she knew about her disease. But after the choir competition, they were together went to the hospital and finally he told her the condition.
This disease, why did it choose me? Fate. It can’t put into words
Aya was really shocked and felt that her world had totally changed. From an optimistic girl, she turned out to a different girl, even though she tried to look normal in front of the family and her friends.
The view I see is same as yesterday. The street I walk on is still the same. But my whole world has changed. I definitely cannot smile like that again. Who I was up until yesterday, will never show up again.
Aya had a crush on her senpai (senior), which called Kawamoto-senpai. He asked her to go to see the Fireworks together (it’s Japan traditional event, it was happened when the first day of summer. People usually wear Yukata), and Aya accepted the invitation. On that day, she was fallen down and bleeding so much. Ako was there and brought her to the hospital.
She need to stay at the hospital for the whole summer, and had some rehabilitation twice a week. When she was free from the hospital, she walked unstably and became so slow. Everybody was pity to her. From that condition, she then couldn’t move freely and had to quit from basketball team (have I mentioned she was good at sport?). A couple of months later, she needed to use wheelchair and her bestfriend, Saki and Mari, helped her.
But the other student and parents couldn’t accept the condition anymore. The student’s grades were falling because the lesson was slower than before because Aya was really slow at writing, the lesson always started late because she was late from the break. Nobody supported her but Haruto. They became closer.
Aya had to move to disability school, and she met with another people who had the same disease. She learned many things at the school and graduated from that place. (I’m going to make it fast now, since it is just a summary. I’m not going to tell you every single detail of the film, you have to watch it by yourself, lmao XD). After she graduated, she stayed on hospital and became worse day by day. But one of the disability school’s teacher, Takada-sensei, liked Aya’s poem and he came every week to put the poem into a novel. Then, they agreed to publish Aya’s diary, that’s why this film was existed.
Aya couldn’t speak, and need a board where there was hiragana letter on that. She had to point at one by one letter if she wanted to interact with other. Then, five years later, and the age of 25, she was died on the hospital. Aya was just not motivate herself, but she motivated the other who read her diary. Her diary was sold for 18.000.000 copies and until now people still purchase the diary. The diary title is The Diary of One Litre of Tears.
Morals that I got from watching the film was when you feel you have bad luck, look at the another side of the world. There are still many people who are worse than your condition, and you have to give thanks. And also don’t give up. Even if you have incurable disease. Keep fighting till the end of your life.
I hope this review is fine and you can understand it (sorry my English bad!) :P


No comments:

Post a Comment