CouPLE IsLAmiC,
HUU..huu..uu!!
ETIKA ANTARA IKHWAN DAN AKHWAT
pergaulan antara lawan jenis ;
Di bawah ini diuraikan beberapa aturan Islam berkaitan dengan masalah
pergaulan IKHWAN - AKHWAT, antara lain :
Menjaga Pandangan ;
QS. An-Nur : 30-31
“Tidaklah seorang Muslim sedang melihat keindahan wanita kemudian ia
menundukkan pandangannya, kecuali Allah akan menggantinya dengan ibadah
yang ia dapatkan kemanisannya.” (HR. Ahmad)
“Semua mata pada hari kiamat akan menangis, kecuali mata yang
menundukkan atas apa yang diharamkan oleh Allah, mata yang terjaga di
jalan Allah dan mata yang menangis karena takut kepada Allah.” (HR. Ibnu
Abi Dunya)
Menutup Aurat secara Sempurna
QS. Al-Ahzab : 59, QS.An- Nur : 31
“Hai Asma, sesungguhnya perempuan itu apabila telah sampai umur/dewasa,
maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini.
Rasulullah berkata sambil menunjukkan kepada muka dan telapak tangan
hingga peregelangannya sendiri.” (HR. Abu Dawud dan Aisyah)
”Dari Abu sa’id RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “Seorang
laki-laki tidak boleh melihat aurat sesama lelaki, begitu pula seorang
perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan. Seorang laki-laki tidak
boleh bersentuhan kulit sesama lelaki dalam satu selimut, begitu pula
seorang perempuan tidak boleh bersentuhan kulit dengan sesama perempuan
dalam satu selimut.” (HR. Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah
Riyadhush Shalihin)
Bagi wanita diperintahkan untuk tidak berlembut-lembut suara dihadapan
laki-laki bukan mahram. (QS. Al-Ahzab : 32)
Dilarang bagi wanita bepergian sendirian tanpa mahramnya sejauh
perjalanan satu hari.
“ Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Tidak
halal bagi seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir
untuk bepergian yang memakan waktu sehari semalam kecuali bersama
mahramnya.” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah
Riyadush Shalihin)
Dilarang “berkhalwat” (berdua-duaan antara pria dan wanita)
“Dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “janganlah
sekali-kali salah seorang diantara kalian bersunyi-sunyi dengan
perempuan, kecuali disertai muhrimnya.” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam
Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin)
Laki-laki dilarang berhias menyerupai perempuan, juga sebaliknya.
“Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata : “Rasulullah SAW mwlaknat kaum
laki-laki yang suka menyerupai kaum wanita dan melaknat kaum wanita yang
suka menyerupai kaum laki-laki.” (HR. Bukhari dikutip Imam Nawawi dalam
Tarjamah Riyadush Shalihin)
Haram kaum lelaki memandang kaum wanita yang bukan mahramnya;
Dalam fasal ini dijelaskan tentang diharamkannya kaum lelaki memandang
kaum wanita yang bukan muhrimnya. Begitu pula sebaliknya, yakni
keharaman kaum wanita memperhatikan kaum lelaki yang bukan muhrimnya.
Tersebut dalam firman Allah dalam surat Al ahzab, :
“Apa bila kamu meminta sesuatu kepada mereka maka mintalah dari belakang
tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan bagi hati
mereka”.
Dalam surat An Nuur ayat 30 di jelaskan:
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman :”Hendaklah mereka
menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu lebih
suci begi mereka”; Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka
perbuat”.
Rasulullah S.A.W bersabda: ”Pandangan mata itu merupakan panah beracun
dari panah Iblis. Barang siapa meninggalkannya karena takut Allah S.W.T,
maka Allah memberinya keimanan yang mana ia akan memperoleh
kemanisannya didalam hati”.
Nabi Isa as bersabda: “Takutlah kamu. peliharalah dirimu dari
memperhatikan. Karena sesungguhnya memperhatikan itu menumbuhkan syahwat
di dalam hati. Dan cukuplah syahwat itu menjadi fitnah”.
Sa’ad bin jubair mengatakan hanyalah fitnah yang menimpa Nabi Daud As
adalah di sebabkan pandangan beliau. Nabi Daud bersabda kepada putera
beliau Nabi Sulaiman As, lebih baik berjalanlah di belakang macan dan
Harimau, janganlah berjalan di belakang perempuan.
Mujahid mengatakan, apabila seorang perempuan mengahadap ke muka maka
Iblis duduk di bagian kepalanya. Lalu Iblis memperindah diri perempuan
itu yang di peruntukkan bagi orang yang memperhatikannya. Kalau seorang
perempuan berbalik menghadap kebelakang maka Iblis duduk di pantatnya.
Lalu Iblis memperindah perempuan itu yang di peruntukkan bagi orang yang
memperhatikannya.
Seorang bertanya kepada Nabi Isa As, Apa permulaan yang menyebabkan
orang berzina?. Beliau bersabda :Yaitu akibat memperhatikan perempuan
dan memperhatikan dirinya.
Al Fudhail mengatakan, Iblis berkata bahwa pandangan yang di lepaskan
pada suatu perkara yang tidak halal itu adalah merupakan panahku yang
sudah tua dan busurku yang tak pernah luput jika aku pergunakan.
Tersebut dalam sya’ir:
Segala sesuatu yang baru terjadi
Permulaannya dari pandangan
Nyala api yang besar
Permulaannya dari pelatuk yang kecil
Orang yang mempermainkan mata
Sangat di khawatirkan akibatnya
Berapa banyak pandangan
Yang masuk dan bekerja dalam hati
Bagaikan anak panah yang dilepas busur dan tali
Orang yang memperhatikan
Perkara yang membahayakan
Akan menyenangkan orang yang mempunyai kekhawatiran
Tetapi kalau akhirnya mencelakakan
Itu tidak membahayakan
Ummu salamah Ra mengatakan bahwa Ibnu Ummi maktum meminta izin kepada
Rasulullah S.A.W. Saat itu aku dam maimunah Ra duduk bersama, maka
Rasulullah bersabda: ”Bertakbirlah kalian “. Kami menimpali:” Bukankah
dia orang buta yang tidak dapat memandang kami?”. Rasulullah bersabda:”
Apa kalian tidak dapat melihatnya juga ?”.
Rasulullah S.A.W mengingatkan : “Allah melaknat orang yang dipandang dan
orang yang dipandangi (membalas pandangan).
Bagi perempuan yang beriman pada Allah, tidak dibenarkan memperlihatkan
diri pada setiap orang asing, karena yang tidak terikat oleh pernikahan
atau muhrim karena nasab atau sesusuan. Demikian pula orang lelaki tidak
dibenarkan memperhatikan kaum wanita, sebaliknya kaum wanita balas
memperhatikan pandangannya.
Sebagaimana kaum lelaki menundukkan pandangannya kepada kaum wanita,
maka menjadi kewajiban pula kaum wanita menundukkan pandangan mata
terhadap kaum lelaki. Pendapat itu sebagaimana di tekankan oleh Ibnu
Hajar dalam kitab AZ ZAWAJIR.
Tidak pula diperbolehkan lelaki bermusafahah (bersalaman) dengan
perempuan yang bukan muhrim. Larangan ini berlaku juga pada perbuatan
saling memberikan. Sebab itu perkara yang di haramkan memandangnya
diharamkan pula memegangnya. Mengingat dengan cara memegangnya itu ia
dapat merasakan kelezatan. Hal ini didasarkan pada dalil bahwa, kalau
orang berpuasa lalu berpegangan dengan lawan jenisnya yang menyebabkan
inzal (keluar mani), maka puasanya batal. Tetapi kalau keluarnya mani
disebabkan oleh pandangan, puasanya tidak batal. Demikian menurut
penjelasan kitab An Nihayah.
Diriwayatkan oleh Thabrani di dalam kitab Al Kabir dari mu’qal bin Yasar
bahwa, salah seorang di antaramu yang di lukai kepalanya oleh jarum,
itu lebih baik dari pada memegang perempuan yang tidak dihalalkan
untuknya.
Rasulullah S.A.W memperingatkan : “Takutlah kalian terhadap fitnah dunia
dan fitnah kaum wanita. Sebab permulaan fitnah yang menimpa bani
isra-il itu adalah kaum wanita”.
Rasulullah S.A.W bersabda: “Dan setelah masaku tidak ada fitnah yang
lebih membahayakan terhadap kaum lelaki ketimbang fitnah akibat
perempuan”.
Tak boleh duduk berduaan di tempat sunyi;
Tersebut dalam riwayat bahwa Rasulullah S.A.W bersabda : ”Takutlah kamu
dari menyepi (berduaan) dengan perempuan. Demi Dzat yang diriku berada
dalam kekuasaanNYA, tidaklah orang lelaki yang menyepi bersama dengan
orang perempuan (yakni berpacaran), kecuali syetan menyusup di antara
mereka berdua. Sungguh seorang yang berdesak desakkan dengan babi yang
berlepotan lumpur itu jauh lebih baik dari pada berdesak desakkan
(bersenggolan) dengan pundak perempuan yang tidak halal baginya”.
Rasulullah S.A.W bersabda:”Orang perempuan itu merupakan jerat-jeratnya
syethan (yakni perangkapnya), dan kalaulah bukan karena syahwat, tentu
kaum wanita tidak akan menguasai (menundukkan) kaum lelaki”. (al hadits)
Ada pepatah mengatakan Apabila kelamin lelaki bangkit maka hilanglah
sepertiga akalnya
Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) :
http://ow.ly/KNICZ
CouPLE IsLAmiC,
HUU..huu..uu!!
ETIKA ANTARA IKHWAN DAN AKHWAT
pergaulan antara lawan jenis ;
Di bawah ini diuraikan beberapa aturan Islam berkaitan dengan masalah
pergaulan IKHWAN - AKHWAT, antara lain :
Menjaga Pandangan ;
QS. An-Nur : 30-31
“Tidaklah seorang Muslim sedang melihat keindahan wanita kemudian ia
menundukkan pandangannya, kecuali Allah akan menggantinya dengan ibadah
yang ia dapatkan kemanisannya.” (HR. Ahmad)
“Semua mata pada hari kiamat akan menangis, kecuali mata yang
menundukkan atas apa yang diharamkan oleh Allah, mata yang terjaga di
jalan Allah dan mata yang menangis karena takut kepada Allah.” (HR. Ibnu
Abi Dunya)
Menutup Aurat secara Sempurna
QS. Al-Ahzab : 59, QS.An- Nur : 31
“Hai Asma, sesungguhnya perempuan itu apabila telah sampai umur/dewasa,
maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini.
Rasulullah berkata sambil menunjukkan kepada muka dan telapak tangan
hingga peregelangannya sendiri.” (HR. Abu Dawud dan Aisyah)
”Dari Abu sa’id RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “Seorang
laki-laki tidak boleh melihat aurat sesama lelaki, begitu pula seorang
perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan. Seorang laki-laki tidak
boleh bersentuhan kulit sesama lelaki dalam satu selimut, begitu pula
seorang perempuan tidak boleh bersentuhan kulit dengan sesama perempuan
dalam satu selimut.” (HR. Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah
Riyadhush Shalihin)
Bagi wanita diperintahkan untuk tidak berlembut-lembut suara dihadapan
laki-laki bukan mahram. (QS. Al-Ahzab : 32)
Dilarang bagi wanita bepergian sendirian tanpa mahramnya sejauh
perjalanan satu hari.
“ Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Tidak
halal bagi seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir
untuk bepergian yang memakan waktu sehari semalam kecuali bersama
mahramnya.” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah
Riyadush Shalihin)
Dilarang “berkhalwat” (berdua-duaan antara pria dan wanita)
“Dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “janganlah
sekali-kali salah seorang diantara kalian bersunyi-sunyi dengan
perempuan, kecuali disertai muhrimnya.” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam
Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin)
Laki-laki dilarang berhias menyerupai perempuan, juga sebaliknya.
“Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata : “Rasulullah SAW mwlaknat kaum
laki-laki yang suka menyerupai kaum wanita dan melaknat kaum wanita yang
suka menyerupai kaum laki-laki.” (HR. Bukhari dikutip Imam Nawawi dalam
Tarjamah Riyadush Shalihin)
Haram kaum lelaki memandang kaum wanita yang bukan mahramnya;
Dalam fasal ini dijelaskan tentang diharamkannya kaum lelaki memandang
kaum wanita yang bukan muhrimnya. Begitu pula sebaliknya, yakni
keharaman kaum wanita memperhatikan kaum lelaki yang bukan muhrimnya.
Tersebut dalam firman Allah dalam surat Al ahzab, :
“Apa bila kamu meminta sesuatu kepada mereka maka mintalah dari belakang
tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan bagi hati
mereka”.
Dalam surat An Nuur ayat 30 di jelaskan:
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman :”Hendaklah mereka
menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu lebih
suci begi mereka”; Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka
perbuat”.
Rasulullah S.A.W bersabda: ”Pandangan mata itu merupakan panah beracun
dari panah Iblis. Barang siapa meninggalkannya karena takut Allah S.W.T,
maka Allah memberinya keimanan yang mana ia akan memperoleh
kemanisannya didalam hati”.
Nabi Isa as bersabda: “Takutlah kamu. peliharalah dirimu dari
memperhatikan. Karena sesungguhnya memperhatikan itu menumbuhkan syahwat
di dalam hati. Dan cukuplah syahwat itu menjadi fitnah”.
Sa’ad bin jubair mengatakan hanyalah fitnah yang menimpa Nabi Daud As
adalah di sebabkan pandangan beliau. Nabi Daud bersabda kepada putera
beliau Nabi Sulaiman As, lebih baik berjalanlah di belakang macan dan
Harimau, janganlah berjalan di belakang perempuan.
Mujahid mengatakan, apabila seorang perempuan mengahadap ke muka maka
Iblis duduk di bagian kepalanya. Lalu Iblis memperindah diri perempuan
itu yang di peruntukkan bagi orang yang memperhatikannya. Kalau seorang
perempuan berbalik menghadap kebelakang maka Iblis duduk di pantatnya.
Lalu Iblis memperindah perempuan itu yang di peruntukkan bagi orang yang
memperhatikannya.
Seorang bertanya kepada Nabi Isa As, Apa permulaan yang menyebabkan
orang berzina?. Beliau bersabda :Yaitu akibat memperhatikan perempuan
dan memperhatikan dirinya.
Al Fudhail mengatakan, Iblis berkata bahwa pandangan yang di lepaskan
pada suatu perkara yang tidak halal itu adalah merupakan panahku yang
sudah tua dan busurku yang tak pernah luput jika aku pergunakan.
Tersebut dalam sya’ir:
Segala sesuatu yang baru terjadi
Permulaannya dari pandangan
Nyala api yang besar
Permulaannya dari pelatuk yang kecil
Orang yang mempermainkan mata
Sangat di khawatirkan akibatnya
Berapa banyak pandangan
Yang masuk dan bekerja dalam hati
Bagaikan anak panah yang dilepas busur dan tali
Orang yang memperhatikan
Perkara yang membahayakan
Akan menyenangkan orang yang mempunyai kekhawatiran
Tetapi kalau akhirnya mencelakakan
Itu tidak membahayakan
Ummu salamah Ra mengatakan bahwa Ibnu Ummi maktum meminta izin kepada
Rasulullah S.A.W. Saat itu aku dam maimunah Ra duduk bersama, maka
Rasulullah bersabda: ”Bertakbirlah kalian “. Kami menimpali:” Bukankah
dia orang buta yang tidak dapat memandang kami?”. Rasulullah bersabda:”
Apa kalian tidak dapat melihatnya juga ?”.
Rasulullah S.A.W mengingatkan : “Allah melaknat orang yang dipandang dan
orang yang dipandangi (membalas pandangan).
Bagi perempuan yang beriman pada Allah, tidak dibenarkan memperlihatkan
diri pada setiap orang asing, karena yang tidak terikat oleh pernikahan
atau muhrim karena nasab atau sesusuan. Demikian pula orang lelaki tidak
dibenarkan memperhatikan kaum wanita, sebaliknya kaum wanita balas
memperhatikan pandangannya.
Sebagaimana kaum lelaki menundukkan pandangannya kepada kaum wanita,
maka menjadi kewajiban pula kaum wanita menundukkan pandangan mata
terhadap kaum lelaki. Pendapat itu sebagaimana di tekankan oleh Ibnu
Hajar dalam kitab AZ ZAWAJIR.
Tidak pula diperbolehkan lelaki bermusafahah (bersalaman) dengan
perempuan yang bukan muhrim. Larangan ini berlaku juga pada perbuatan
saling memberikan. Sebab itu perkara yang di haramkan memandangnya
diharamkan pula memegangnya. Mengingat dengan cara memegangnya itu ia
dapat merasakan kelezatan. Hal ini didasarkan pada dalil bahwa, kalau
orang berpuasa lalu berpegangan dengan lawan jenisnya yang menyebabkan
inzal (keluar mani), maka puasanya batal. Tetapi kalau keluarnya mani
disebabkan oleh pandangan, puasanya tidak batal. Demikian menurut
penjelasan kitab An Nihayah.
Diriwayatkan oleh Thabrani di dalam kitab Al Kabir dari mu’qal bin Yasar
bahwa, salah seorang di antaramu yang di lukai kepalanya oleh jarum,
itu lebih baik dari pada memegang perempuan yang tidak dihalalkan
untuknya.
Rasulullah S.A.W memperingatkan : “Takutlah kalian terhadap fitnah dunia
dan fitnah kaum wanita. Sebab permulaan fitnah yang menimpa bani
isra-il itu adalah kaum wanita”.
Rasulullah S.A.W bersabda: “Dan setelah masaku tidak ada fitnah yang
lebih membahayakan terhadap kaum lelaki ketimbang fitnah akibat
perempuan”.
Tak boleh duduk berduaan di tempat sunyi;
Tersebut dalam riwayat bahwa Rasulullah S.A.W bersabda : ”Takutlah kamu
dari menyepi (berduaan) dengan perempuan. Demi Dzat yang diriku berada
dalam kekuasaanNYA, tidaklah orang lelaki yang menyepi bersama dengan
orang perempuan (yakni berpacaran), kecuali syetan menyusup di antara
mereka berdua. Sungguh seorang yang berdesak desakkan dengan babi yang
berlepotan lumpur itu jauh lebih baik dari pada berdesak desakkan
(bersenggolan) dengan pundak perempuan yang tidak halal baginya”.
Rasulullah S.A.W bersabda:”Orang perempuan itu merupakan jerat-jeratnya
syethan (yakni perangkapnya), dan kalaulah bukan karena syahwat, tentu
kaum wanita tidak akan menguasai (menundukkan) kaum lelaki”. (al hadits)
Ada pepatah mengatakan Apabila kelamin lelaki bangkit maka hilanglah
sepertiga akalnya
Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) :
http://ow.ly/KNICZ
CouPLE IsLAmiC,
HUU..huu..uu!!
ETIKA ANTARA IKHWAN DAN AKHWAT
pergaulan antara lawan jenis ;
Di bawah ini diuraikan beberapa aturan Islam berkaitan dengan masalah
pergaulan IKHWAN - AKHWAT, antara lain :
Menjaga Pandangan ;
QS. An-Nur : 30-31
“Tidaklah seorang Muslim sedang melihat keindahan wanita kemudian ia
menundukkan pandangannya, kecuali Allah akan menggantinya dengan ibadah
yang ia dapatkan kemanisannya.” (HR. Ahmad)
“Semua mata pada hari kiamat akan menangis, kecuali mata yang
menundukkan atas apa yang diharamkan oleh Allah, mata yang terjaga di
jalan Allah dan mata yang menangis karena takut kepada Allah.” (HR. Ibnu
Abi Dunya)
Menutup Aurat secara Sempurna
QS. Al-Ahzab : 59, QS.An- Nur : 31
“Hai Asma, sesungguhnya perempuan itu apabila telah sampai umur/dewasa,
maka tidak patut menampakkan sesuatu dari dirinya melainkan ini dan ini.
Rasulullah berkata sambil menunjukkan kepada muka dan telapak tangan
hingga peregelangannya sendiri.” (HR. Abu Dawud dan Aisyah)
”Dari Abu sa’id RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “Seorang
laki-laki tidak boleh melihat aurat sesama lelaki, begitu pula seorang
perempuan tidak boleh melihat aurat perempuan. Seorang laki-laki tidak
boleh bersentuhan kulit sesama lelaki dalam satu selimut, begitu pula
seorang perempuan tidak boleh bersentuhan kulit dengan sesama perempuan
dalam satu selimut.” (HR. Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah
Riyadhush Shalihin)
Bagi wanita diperintahkan untuk tidak berlembut-lembut suara dihadapan
laki-laki bukan mahram. (QS. Al-Ahzab : 32)
Dilarang bagi wanita bepergian sendirian tanpa mahramnya sejauh
perjalanan satu hari.
“ Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Tidak
halal bagi seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhir
untuk bepergian yang memakan waktu sehari semalam kecuali bersama
mahramnya.” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam Nawawi dalam Tarjamah
Riyadush Shalihin)
Dilarang “berkhalwat” (berdua-duaan antara pria dan wanita)
“Dari Ibnu Abbas RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda : “janganlah
sekali-kali salah seorang diantara kalian bersunyi-sunyi dengan
perempuan, kecuali disertai muhrimnya.” (HR. Bukhari Muslim dikutip Imam
Nawawi dalam Tarjamah Riyadush Shalihin)
Laki-laki dilarang berhias menyerupai perempuan, juga sebaliknya.
“Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata : “Rasulullah SAW mwlaknat kaum
laki-laki yang suka menyerupai kaum wanita dan melaknat kaum wanita yang
suka menyerupai kaum laki-laki.” (HR. Bukhari dikutip Imam Nawawi dalam
Tarjamah Riyadush Shalihin)
Haram kaum lelaki memandang kaum wanita yang bukan mahramnya;
Dalam fasal ini dijelaskan tentang diharamkannya kaum lelaki memandang
kaum wanita yang bukan muhrimnya. Begitu pula sebaliknya, yakni
keharaman kaum wanita memperhatikan kaum lelaki yang bukan muhrimnya.
Tersebut dalam firman Allah dalam surat Al ahzab, :
“Apa bila kamu meminta sesuatu kepada mereka maka mintalah dari belakang
tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan bagi hati
mereka”.
Dalam surat An Nuur ayat 30 di jelaskan:
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman :”Hendaklah mereka
menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu lebih
suci begi mereka”; Sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang mereka
perbuat”.
Rasulullah S.A.W bersabda: ”Pandangan mata itu merupakan panah beracun
dari panah Iblis. Barang siapa meninggalkannya karena takut Allah S.W.T,
maka Allah memberinya keimanan yang mana ia akan memperoleh
kemanisannya didalam hati”.
Nabi Isa as bersabda: “Takutlah kamu. peliharalah dirimu dari
memperhatikan. Karena sesungguhnya memperhatikan itu menumbuhkan syahwat
di dalam hati. Dan cukuplah syahwat itu menjadi fitnah”.
Sa’ad bin jubair mengatakan hanyalah fitnah yang menimpa Nabi Daud As
adalah di sebabkan pandangan beliau. Nabi Daud bersabda kepada putera
beliau Nabi Sulaiman As, lebih baik berjalanlah di belakang macan dan
Harimau, janganlah berjalan di belakang perempuan.
Mujahid mengatakan, apabila seorang perempuan mengahadap ke muka maka
Iblis duduk di bagian kepalanya. Lalu Iblis memperindah diri perempuan
itu yang di peruntukkan bagi orang yang memperhatikannya. Kalau seorang
perempuan berbalik menghadap kebelakang maka Iblis duduk di pantatnya.
Lalu Iblis memperindah perempuan itu yang di peruntukkan bagi orang yang
memperhatikannya.
Seorang bertanya kepada Nabi Isa As, Apa permulaan yang menyebabkan
orang berzina?. Beliau bersabda :Yaitu akibat memperhatikan perempuan
dan memperhatikan dirinya.
Al Fudhail mengatakan, Iblis berkata bahwa pandangan yang di lepaskan
pada suatu perkara yang tidak halal itu adalah merupakan panahku yang
sudah tua dan busurku yang tak pernah luput jika aku pergunakan.
Tersebut dalam sya’ir:
Segala sesuatu yang baru terjadi
Permulaannya dari pandangan
Nyala api yang besar
Permulaannya dari pelatuk yang kecil
Orang yang mempermainkan mata
Sangat di khawatirkan akibatnya
Berapa banyak pandangan
Yang masuk dan bekerja dalam hati
Bagaikan anak panah yang dilepas busur dan tali
Orang yang memperhatikan
Perkara yang membahayakan
Akan menyenangkan orang yang mempunyai kekhawatiran
Tetapi kalau akhirnya mencelakakan
Itu tidak membahayakan
Ummu salamah Ra mengatakan bahwa Ibnu Ummi maktum meminta izin kepada
Rasulullah S.A.W. Saat itu aku dam maimunah Ra duduk bersama, maka
Rasulullah bersabda: ”Bertakbirlah kalian “. Kami menimpali:” Bukankah
dia orang buta yang tidak dapat memandang kami?”. Rasulullah bersabda:”
Apa kalian tidak dapat melihatnya juga ?”.
Rasulullah S.A.W mengingatkan : “Allah melaknat orang yang dipandang dan
orang yang dipandangi (membalas pandangan).
Bagi perempuan yang beriman pada Allah, tidak dibenarkan memperlihatkan
diri pada setiap orang asing, karena yang tidak terikat oleh pernikahan
atau muhrim karena nasab atau sesusuan. Demikian pula orang lelaki tidak
dibenarkan memperhatikan kaum wanita, sebaliknya kaum wanita balas
memperhatikan pandangannya.
Sebagaimana kaum lelaki menundukkan pandangannya kepada kaum wanita,
maka menjadi kewajiban pula kaum wanita menundukkan pandangan mata
terhadap kaum lelaki. Pendapat itu sebagaimana di tekankan oleh Ibnu
Hajar dalam kitab AZ ZAWAJIR.
Tidak pula diperbolehkan lelaki bermusafahah (bersalaman) dengan
perempuan yang bukan muhrim. Larangan ini berlaku juga pada perbuatan
saling memberikan. Sebab itu perkara yang di haramkan memandangnya
diharamkan pula memegangnya. Mengingat dengan cara memegangnya itu ia
dapat merasakan kelezatan. Hal ini didasarkan pada dalil bahwa, kalau
orang berpuasa lalu berpegangan dengan lawan jenisnya yang menyebabkan
inzal (keluar mani), maka puasanya batal. Tetapi kalau keluarnya mani
disebabkan oleh pandangan, puasanya tidak batal. Demikian menurut
penjelasan kitab An Nihayah.
Diriwayatkan oleh Thabrani di dalam kitab Al Kabir dari mu’qal bin Yasar
bahwa, salah seorang di antaramu yang di lukai kepalanya oleh jarum,
itu lebih baik dari pada memegang perempuan yang tidak dihalalkan
untuknya.
Rasulullah S.A.W memperingatkan : “Takutlah kalian terhadap fitnah dunia
dan fitnah kaum wanita. Sebab permulaan fitnah yang menimpa bani
isra-il itu adalah kaum wanita”.
Rasulullah S.A.W bersabda: “Dan setelah masaku tidak ada fitnah yang
lebih membahayakan terhadap kaum lelaki ketimbang fitnah akibat
perempuan”.
Tak boleh duduk berduaan di tempat sunyi;
Tersebut dalam riwayat bahwa Rasulullah S.A.W bersabda : ”Takutlah kamu
dari menyepi (berduaan) dengan perempuan. Demi Dzat yang diriku berada
dalam kekuasaanNYA, tidaklah orang lelaki yang menyepi bersama dengan
orang perempuan (yakni berpacaran), kecuali syetan menyusup di antara
mereka berdua. Sungguh seorang yang berdesak desakkan dengan babi yang
berlepotan lumpur itu jauh lebih baik dari pada berdesak desakkan
(bersenggolan) dengan pundak perempuan yang tidak halal baginya”.
Rasulullah S.A.W bersabda:”Orang perempuan itu merupakan jerat-jeratnya
syethan (yakni perangkapnya), dan kalaulah bukan karena syahwat, tentu
kaum wanita tidak akan menguasai (menundukkan) kaum lelaki”. (al hadits)
Ada pepatah mengatakan Apabila kelamin lelaki bangkit maka hilanglah
sepertiga akalnya
Copy the BEST Traders and Make Money (One Click) :
http://ow.ly/KNICZ
My current favourite movies :
One Litre of Tears.
It wasn’t actually a movie, but it’s a serial film. The story is about a
girl who infected with “Spinocellar Degeneration Disease” or what we
called Ataxia. This disease is famous because it is incurable, so when
you get infected, you can’t perfectly back healthy.
Before I go through the summary of the movie, I’ll tell you more about the disease so you will understand. Ataxia
is a disease when your the cells on your cerebellum have degenerated
and it is very connected with our movement. There isn’t any exact reason
why people could have this disease. It started with falling down often,
your body can’t move even if you want to move, then you can’t hold
things perfectly, speak unclearly. From that, you will walk unstably and
then you can’t walk anymore, you can’t talk, and it’s very hard to make
even a simple move or hold a pen. Do you understand?
By the way, this story was adapted from a true story. So the film was based on the diary of Kitou Aya, a girl who died on 1988 because of this disease.
Let’s continue to the story. ^_^
(The Ikeuchi Family)
So
the main character in this story is Ikeuchi Aya, and she’s 15 when the
film start. Her family name was Ikeuchi, and the family had 6 member.
- The father, (
I don’t know his name because his name wasn’t exist on the story) Ikeuchi Mizuo (I found it on google) handled a Tofu Shop called “Ikeuchi’s Tofu Shop”, and he’s an energetic father.
- The
mother (Ikeuchi Shioka) was a very beautiful and lovely mother, and she
worked as a health consultant. She always prepare some delicious food
so her children could have some good nutrition.
- The
first children was Aya-Chan, and she’s the smartest children on the
family. She’s cute, nice, friendly, and also energetic but she’s
careless. She passed the SHS test and enrolled Higashikou, the best
school on the place where the family lived.
- The
second children was Ikeuchi Ako, a beautiful girl whom was very
different with Aya. She’s trendy and wanted to join the latest mode, and
she’s not smart as her onee-chan (her sister). But she did have talent
in drawing. She was always have a fight with her father, though it’s
just some joke. Sometimes she could be so annoying but it’s all because
she’s jealous to her onee-chan.
- The
third children was Ikeuchi Hiroki, and he’s the only son they have.
He’s still on elementary when the film started and was very good at
sport.
- The
last children is Ikeuchi Rika, and she’s the youngest and she’s the
cutest girl on the family because she’s still a child. Same as Ako, she
was also good at art.
Will continue later. (I have just received an important call, so let’s continue!)
So
the story started when the 15 years old Aya joined the High School
test, and she was late to the test because she was fallen asleep on the
bus. She stopped at the next bus stop and run as fast as she could the
Higashikou. Then, she was fallen down on the Bicycle park and met with
Haruto Asou. Because she was already late, Haruto took him with his
bicycle into the school, and they could join the exam because of
acceptable reason. Then, both of them passed the test. Ikeuchi’s family
was really proud of their oldest children. But Haruto actually didn’t
want to join the test.
Well, then Aya became the class president and also the conductor for Higashikou Choir Competition, their song was “Sangatsu Kokonoka” (you can find the music file in this blog, I’ve already uploaded it and the text with it).
Aya’s
condition started to be worse when she was fallen down again in front
of her home and she was bleeding. Her mother took her to hospital and
told the doctor about the things that had happened to Aya recently, when
she was falling down occasionally and couldn’t hold chopsticks well.
The doctor suggested her to go to Neurology Department and had some
check up. A few days later, Shioka received a phone call from Dr. Mizuno
(let’s called him Mizuno-sensei) to met him on the hospital. He told
her that her daughter was having the “Spinocellar Degeneration Disease”
and told her what would happen next to her daughter. Shioka told the
doctor to never told anything yet about the disease to Aya, because she
wanted her to have a perfect life before she knew about her disease.
But
Aya was a smart girl, day by day, her condition became worse, and she
realized that something had happened to her. She searched on the
internet and finally found the answer by herself. But then, she didn’t
want her parents knew that she knew about her disease. But after the
choir competition, they were together went to the hospital and finally
he told her the condition.
This disease, why did it choose me? Fate. It can’t put into words
Aya
was really shocked and felt that her world had totally changed. From an
optimistic girl, she turned out to a different girl, even though she
tried to look normal in front of the family and her friends.
The
view I see is same as yesterday. The street I walk on is still the
same. But my whole world has changed. I definitely cannot smile like
that again. Who I was up until yesterday, will never show up again.
Aya
had a crush on her senpai (senior), which called Kawamoto-senpai. He
asked her to go to see the Fireworks together (it’s Japan traditional
event, it was happened when the first day of summer. People usually wear
Yukata), and Aya accepted the invitation. On that day, she was fallen
down and bleeding so much. Ako was there and brought her to the
hospital.
She
need to stay at the hospital for the whole summer, and had some
rehabilitation twice a week. When she was free from the hospital, she
walked unstably and became so slow. Everybody was pity to her. From that
condition, she then couldn’t move freely and had to quit from
basketball team (have I mentioned she was good at sport?). A couple of
months later, she needed to use wheelchair and her bestfriend, Saki and
Mari, helped her.
But
the other student and parents couldn’t accept the condition anymore.
The student’s grades were falling because the lesson was slower than
before because Aya was really slow at writing, the lesson always started
late because she was late from the break. Nobody supported her but
Haruto. They became closer.
Aya
had to move to disability school, and she met with another people who
had the same disease. She learned many things at the school and
graduated from that place. (I’m going to make it fast now, since it is
just a summary.
I’m not going to tell you every single detail of the film, you have to
watch it by yourself, lmao XD). After she graduated, she stayed on
hospital and became worse day by day. But one of the disability school’s
teacher, Takada-sensei, liked Aya’s poem and he came every week to put
the poem into a novel. Then, they agreed to publish Aya’s diary, that’s
why this film was existed.
Aya
couldn’t speak, and need a board where there was hiragana letter on
that. She had to point at one by one letter if she wanted to interact
with other. Then, five years later, and the age of 25, she was died on
the hospital. Aya was just not motivate herself, but she motivated the
other who read her diary. Her diary was sold for 18.000.000 copies and
until now people still purchase the diary. The diary title is The Diary of One Litre of Tears.
Morals that I got from watching the film was when
you feel you have bad luck, look at the another side of the world.
There are still many people who are worse than your condition, and you
have to give thanks. And also don’t give up. Even if you have incurable disease. Keep fighting till the end of your life.
I hope this review is fine and you can understand it (sorry my English bad!) :P